Liburan menjadi saat-saat yang
paling ditunggu siswa setelah ujian. Mereka tentu merasa lelah, setelah
beberapa pekan sibuk mulai dari mengulang, mempersiapkan, dan mengerjakan ujian.
Penyegaran atau refreshing, itu yang mereka butuhkan. Tidak heran mereka
begitu antusias saat liburan tiba.
Berbagai rencana yang akan dilakukan sepanjang liburan pun mereka siapkan.
Diharapkan liburan menjadi kesempatan mereka untuk melepas lelah dan penat.
Setelah itu, mereka akan lebih siap untuk kembali belajar.
Ternyata liburan tidak hanya sekedar
untuk bersenang-senang. Liburan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan
pendidikan karakter. Terkait hal ini, liburan memiliki peran utama untuk
memertahankan dan mengembangkan karakter.
Pertama, peran untuk
memertahankan karakter (caharacter preservation). Artinya,
karakter yang telah dibentuk disekolah harus tetap hadir pada keseharian siswa
selama liburan. Misalkan sikap disiplin. Di sekolah siswa dibiasakan untuk
menaati peraturan, seperti datang ke sekolah tepat waktu, tidak membuang sampah
sembarangan, dan lain sebagainya. Sepanjang liburan pun mereka harus tetap
disiplin. Jangan biarkan mereka diberikan kebebasan yang berlebihan. Sangat
disayangkan, jika liburan yang singkat justru merusak karakter yang telah lama
dibina di sekolah.
Kedua, peran untuk
mengembangkan karakter (character development). Pendidikan karakter di
sekolah masih memiliki keterbatasan, terutama terkait dengan waktu. Proses
pendidikan karakter hanya bisa dilakukan sepanjang jam sekolah saja yang
relatif tidak lama. Oleh karena itu, perlu didukung dengan kegiatan lain di
luar sekolah. Liburan dapat menjadi salah satunya. Terutama untuk mengembangkan
karakter yang sekolah belum dapat lakukan. Misalkan sikap saling menghormati dan
menghargai sesama. Di sekolah, siswa hanya bertemu teman-teman dengan latar
belakang budaya yang sama. Tapi di saat liburan, mereka bisa pergi ke suatu
tempat dan bertemu teman baru dengan budaya yang berbeda. Di situlah mereka
dapat belajar untuk saling menghormati dan menghargai.
Banyak jenis kegiatan yang dapat
dilakukan untuk mengisi masa liburan. Seperti, berkunjung ke rumah saudara,
datang ke berbagai macam tempat rekreasi, berkemah, outbound, dan masih
banyak lagi kegiatan lainnya. Terlebih saat ini banyak penyedia jasa yang menawarkan paket kegiatan liburan alternatif.
Berbagai kegiatan liburan tersebut tidak hanya bertujuan supaya mereka lebih
rileks, tapi juga memberikan pengalaman pembelajaran yang tidak didapatkan di
sekolah.
Untuk membuat liburan yang
berkarakter, perlu perencanaan yang baik. Terutama perencanaan untuk menyusun
kegiatan selama berlibur. Berikut beberapa hal yang dapat orang tua lakukan
untuk merencanakan liburan berkarakter.
Hal yang pertama, buat catatan
tentang karakter apa saja yang telah dan belum mereka dapatkan di sekolah.
Selanjutnya, tentukan prioritas karakter apa yang akan dikembangkan pada
liburan kali ini. Kemudian carilah informasi mengenai tempat yang akan
dikunjungi. Terutama hal-hal yang menarik dan unik dari tempat tersebut. Hal
ini perlu, agar mereka lebih tertarik. Setelah itu, diskusikan dengan mereka
untuk menentukan tempat dan kegiatannya. Tentu saja, kegiatan tersebut tidak
terlepas dari nilai karakter yang akan dikembangkan. Keterlibatan mereka dalam
penentuan tempat dan kegiatan sangat diperlukan. Karena tempat dan kegiatannya
sesuai dengan keinginan, mereka akan lebih antusias ketika berlibur. Antusiasme
inilah yang akan menjadi salah satu kunci keberhasilan liburan berkarakter.
Bruce Barton, dalam buku ‘Jadikan Anak Anda Jenius’ (2011) mengatakan
“Jika kau hanya bisa memberikan satu hadiah kepada anakmu, maka hadiahkanlah
padanya antusiasme.”