Selasa, 10 Juli 2012

Liburan Berkarakter



Liburan menjadi saat-saat yang paling ditunggu siswa setelah ujian. Mereka tentu merasa lelah, setelah beberapa pekan sibuk mulai dari mengulang, mempersiapkan, dan mengerjakan ujian. Penyegaran atau refreshing, itu yang mereka butuhkan. Tidak heran mereka begitu antusias saat  liburan tiba. Berbagai rencana yang akan dilakukan sepanjang liburan pun mereka siapkan. Diharapkan liburan menjadi kesempatan mereka untuk melepas lelah dan penat. Setelah itu, mereka akan lebih siap untuk kembali belajar.   
Ternyata liburan tidak hanya sekedar untuk bersenang-senang. Liburan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan karakter. Terkait hal ini, liburan memiliki peran utama untuk memertahankan dan mengembangkan karakter.
Pertama, peran untuk memertahankan karakter (caharacter preservation). Artinya, karakter yang telah dibentuk disekolah harus tetap hadir pada keseharian siswa selama liburan. Misalkan sikap disiplin. Di sekolah siswa dibiasakan untuk menaati peraturan, seperti datang ke sekolah tepat waktu, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya. Sepanjang liburan pun mereka harus tetap disiplin. Jangan biarkan mereka diberikan kebebasan yang berlebihan. Sangat disayangkan, jika liburan yang singkat justru merusak karakter yang telah lama dibina di sekolah.
Kedua, peran untuk mengembangkan karakter (character development). Pendidikan karakter di sekolah masih memiliki keterbatasan, terutama terkait dengan waktu. Proses pendidikan karakter hanya bisa dilakukan sepanjang jam sekolah saja yang relatif tidak lama. Oleh karena itu, perlu didukung dengan kegiatan lain di luar sekolah. Liburan dapat menjadi salah satunya. Terutama untuk mengembangkan karakter yang sekolah belum dapat lakukan. Misalkan sikap saling menghormati dan menghargai sesama. Di sekolah, siswa hanya bertemu teman-teman dengan latar belakang budaya yang sama. Tapi di saat liburan, mereka bisa pergi ke suatu tempat dan bertemu teman baru dengan budaya yang berbeda. Di situlah mereka dapat belajar untuk saling menghormati dan menghargai.   
Banyak jenis kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi masa liburan. Seperti, berkunjung ke rumah saudara, datang ke berbagai macam tempat rekreasi, berkemah, outbound, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. Terlebih saat ini banyak penyedia jasa yang menawarkan paket kegiatan liburan alternatif. Berbagai kegiatan liburan tersebut tidak hanya bertujuan supaya mereka lebih rileks, tapi juga memberikan pengalaman pembelajaran yang tidak didapatkan di sekolah.
Untuk membuat liburan yang berkarakter, perlu perencanaan yang baik. Terutama perencanaan untuk menyusun kegiatan selama berlibur. Berikut beberapa hal yang dapat orang tua lakukan untuk merencanakan liburan berkarakter.
Hal yang pertama, buat catatan tentang karakter apa saja yang telah dan belum mereka dapatkan di sekolah. Selanjutnya, tentukan prioritas karakter apa yang akan dikembangkan pada liburan kali ini. Kemudian carilah informasi mengenai tempat yang akan dikunjungi. Terutama hal-hal yang menarik dan unik dari tempat tersebut. Hal ini perlu, agar mereka lebih tertarik. Setelah itu, diskusikan dengan mereka untuk menentukan tempat dan kegiatannya. Tentu saja, kegiatan tersebut tidak terlepas dari nilai karakter yang akan dikembangkan. Keterlibatan mereka dalam penentuan tempat dan kegiatan sangat diperlukan. Karena tempat dan kegiatannya sesuai dengan keinginan, mereka akan lebih antusias ketika berlibur. Antusiasme inilah yang akan menjadi salah satu kunci keberhasilan liburan berkarakter. Bruce Barton, dalam buku ‘Jadikan Anak Anda Jenius’ (2011) mengatakan “Jika kau hanya bisa memberikan satu hadiah kepada anakmu, maka hadiahkanlah padanya antusiasme.”